Pemasaran global adalah pemasaran berkala seluas dunia. Peluang pasar
selalu terbuka bagi semua pelaku usaha, tak terkecuali di pasar ekspor.
Yang penting mesti kreatif dan mau berinovasi dalam mengembangkan
pasar.Pelaku bisnis yang tangguh tentu tak mudah ditenggelamkan oleh
setiap perubahan tantangan bisnis meski tantangan yang datang semakin
berat. Bagi para pebisnis sejati, kesulitan justru menjadi cambuk yang
melecut semangat untuk memecahkannya sehingga usaha dapat semakin
berkembang dan maju. Karakter semacam itu tampaknya juga melekat pada
sederet pengelola perusahaan di Indonesia yang juga terlihat dari
kinerja perusahaan yang dikelola yang hasilnya memang super.
Manfaat Pemasaran Global
- mengambil manfaat dari peluang untuk pertumbuhan dan ekspansi, dan
- untuk bertahan hidup.
Orientasi Manajemen :
- Etnosentris
- Polisentris
- Regiosentris
- Geosentris
Hal yang mendorong dan menghambat Pemasaran Global
Pemasaran global saat ini dibentuk oleh pengaruh dinamis dari beberapa kekuatan yang mendorong dan yang menghambat.
Hal yang mendorong di antaranya adalah : – kebutuhan dan keinginan
pasar – teknologi – perbaikan transportasi – biaya – kualitas –
perdamaian global – pertumbuhan ekonomi dunia – mengenali peluang untuk
mengembangkan daya tuas secara global
Hal yang menghambat : – perbedaan pasar – kecadokan manajemen – budaya organisasi – kendali nasional
Konsep Pemasaran Global
- Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan
Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Ada perbedaan antara kebutuhan,
keinginan dan permintaan. Kebutuhan manusia adalah keadaan dimana
manusia merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Kebutuhan tidak diciptakan
oleh masyarakat atau pemasar, namun sudah ada dan terukir dalam hayati
kondisi manusia. keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari
kebutuhan tersebut. Keinginan manusia dibentuk oleh kekuatan dan
institusi sosial. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan sesuatu
yang didukung dengan kemampuan serta kesediaan membelinya. Keinginan
menjadi permintaan bila didukung dengan daya beli. Perbedaan ini bisa
menjelaskan bahwa pemasar tidak menciptakan kebutuhan; kebutuhan sudah
ada sebelumnya Pemasar mempengaruhi keinginan dan permintaan dengan
membuat suatu produk yang cocok, menarik, terjangkau dan mudah
didapatkan oleh pelanggan yang dituju.
- Produk
Produk Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi
kebutuhan atau keinginan pelanggan. Pentingnya suatu produk fisik bukan
terletak pada kepelikannya tetapi pada jasa yang dapat diberikannya Oleh
karena itu dalam membuat produk harus memperhatikan produk fisik dan
jasa yang diberikan produk tersebut.
- Nilai,Biaya dan Kepuasan
Nilai, Biaya dan Kepuasan Nilai adalah perkiraan pelanggan tentang
kemampuan total suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya Setiap produk
memiliki kemampuan berbeda untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tetapi
pelanggan akan memilih produk mana yang akan memberi kepuasan total
paling tinggi. Nilai setiap produk sebenarnya tergantung dari seberapa
jauh produk tersebut dapat mendekati produk ideal, dalam ini termasuk
harga.
- Pertukaran,Transaksi dan Hubungan
Pertukaran, Transaksi dan Hubungan Kebutuhan dan keinginan manusia
serta nilai suatu produk bagi manusia tidak cukup untuk menjelaskan
pemasaran. Pemasaran timbul saat orang memutuskan untuk memenuhi
kebutuhan serta keinginannya dengan pertukaran. Pertukaran adalah salah
satu cara mendapatkan suatu produk yang diinginkan dari seseorang dengan
menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Pertukaran merupakan proses dan
bukan kejadian sesaat. Masing-masing pihak disebut berada dalam suatu
pertukaran bila mereka berunding dan mengarah pada suatu persetujuan.
Jika persetujuan tercapai maka disebut transaksi. Transaksi merupakan
pertukaran nilai antara dua pihak. Untuk kelancaran dari transaksi, maka
hubungan yang baik dan saling percaya antara pelanggan, distributor,
penyalur dan pemasok akan membangun suatu ikan ekonomi, teknis clan
sosial yang kuat dengan mitranya. Sehingga transaksi tidak perlu
dinegosiasikan setiap kali, tetapi sudah menjadi hal yang rutin. Hal ini
dapat dicapai dengan menjanjikan serta menyerahkan mutu produk,
pelayanan dan harga yang wajar secara kesinambungan.
- Pasar
Pasar Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki
kebutuhan atau keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam
pertukaran untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan itu. Istilah pasar
untuk menunjukan pada sejumlah pembeli dan penjual melakukan transaksi
pada suatu produk.
- Pemasaran dan Pemasar
Pemasaran dan Pemasar Pemasaran adalah keinginan manusia dalam
hubungannya dengan pasar, pemasaran maksudnya bekerja dengan pasar untuk
mewujudkan transaksi yang mungkin terjadi dalam memenuhi kebutuhan dan
keinginan manusia. Pemasaran adalah orang yang mencari sumber daya dari
orang lain dan mau menawarkan sesuatu yang bernilai untuk itu. Kalau
satu pihak lebih aktif mencari pertukaran daripada pihak lain, maka
pihak pertama adalah pemasar dan pihak kedua adalah calon pembeli.
Menurut Aspek Ekonomi
TEORI PORTER
Teori Porter tentang daya saing nasional berangkat dari keyakinannya
bahwa teori ekonomi klasik yang menjelaskan tentang keunggulan
komparative tidak mencukupi, atau bahkan tidak tepat. Menurut Porter,
suatu negara memperoleh keunggulan daya saing / competitive advantage
(CA) jika perusahaan (yang ada di negara tersebut) kompetitif. Daya
saing suatu negara ditentukan oleh kemampuan industri melakukan inovasi
dan meningkatkan kemampuannya. Perusahaan memperoleh (CA) karena tekanan
dan tantangan. Perusahaan menerima manfaat dari adanya persaingan di
pasar domestik, supplier domestik yang agresif, serta pasar lokal yang
memiliki permintaan tinggi. Perbedaaan dalam nilai-nilai nasional,
budaya, struktur ekonomi, institusi, dan sejarah semuanya memberi
kontribusi pada keberhasilan dalam persaingan. Perusahaan menjadi
kompetitif melalui inovasi yang dapat meliputi peningkatan teknis proses
produksi atau kualitas produk. Selanjutnya Porter mengajukan Diamond
Model (DM) yang terdiri dari empat determinan (faktor – faktor yang
menentukan) National Competitive Advantage (NCA). Empat atribut ini
adalah: factor conditions, demand conditions, related and supporting
industries, dan firm strategy, structure, and rivalry.
Factor conditions mengacu pada input yang digunakan sebagai faktor
produksi, seperti tenaga kerja, sumber daya alam, modal dan
infrastruktur. Argumen Poter, kunci utama faktor produksi adalah
“diciptakan” bukan diperoleh dari warisan. Lebih jauh, kelangkaan sumber
daya (factor disadvantage) seringkali membantu negara menjadi
kompetitif. Terlalu banyak (sumber daya) memiliki kemungkinan
disia-siakan, ketika langka dapat mendorong inovasi.
Demand conditions, mengacu pada tersedianya pasar domestik yang siap
berperan menjadi elemen penting dalam menghasilkan daya saing. Pasar
seperti ini ditandai dengan kemampuan untuk menjual produk-produk
superior, hal ini didorong oeh adanya permintaan barang-dan jasa
berkualitas serta adanya kedekatana hubungan antara perusahan dan
pelanggan.
Related and Supporting Industries, mengacu pada tersedianya
serangkaian dan adanya keterkaitan kuat antara industri pendukung dan
perusahaan, hubungan dan dukungan ini bersifat positif yang berujung
pada penngkatan daya saing perusahaan. Porter mengembangkan model dari
faktor kondisi semacam ini dengan industrial clusters atau
agglomeration, yang memberi manfaat adanya potential technology
knowledge spillover, kedekatan dengan dengan konsumer sehingga semakin
meningkatkan market power.
Firm strategy, Structure and Rivalry, mengacu pada strategi dan
struktur yang ada pada sebagian besar perusahaan dan intensitas
persaingan pad aindustri tertentu. Faktor Strategy dapat terdiri dari
setidaknya dua aspek: pasar modal dan pilihan karir individu. Pasar
modal domestik mempengaruhi strategi perusahaan, sementara individu
seringkali membuat keputusan karir berdasarkan peluan dan prestise.
Suatu negara akan memiliki daya saing pada suatu industri di mana
personel kuncinya dianggap prestisious. Struktur mengikuti strategi.
Struktur dibangun guna menjalankan strategi. Intensitas persaingan
(rivalry) yang tinggi mendorong inovasi.
Porter juga menambahkan faktor lain: peran pemerintah dan chance,
yang dikatakan memiliki peran penting dalam menciptakan NCA. Peran
dimaksud, bukan sebagai pemain di industri, namun melalui kewenangan
yang dimiliki memberikan fasilitasi, katalis, dan tantanan bagi
industri. Pemerintah menganjurkan dan mendorong industri agar mencapai
level daya saing tertentu. Hal – hal tersebut dapat dilakukan pemerintah
melalui kebijakan insentif berupa subsidi, perpajakan, pendidikan,
fokus pada penciptaan dan penguatan factor conditions, serta menegakkan
standar industri.
Poin utama dari DM, Porter mengemukakan model pencitpaan daya saing
yang self-reinforcing, di mana persaingan domestik men-stimulasi
tumbuhnya industri dan secara bersamaan membentuk konsumer yang maju
(sophisticated) yang selalu menghendaki peningkatan dan inovasi. Lebih
jauh DM juga mempromosikan industrial cluster. Kontribusi Porter
menjelaskan hubungan antara firm-industry-country, serta bagaimana
hubungan ini dapat mendukung negara dan sebaliknya.
Menurut Porter jika perusahaan ingin meningkatkan usahanya dalam
persaingan yang ketat perusahaan harus memiliki prinsip bisnis, Harga
yang tinggi, Produk dengan biaya yang rendah, dan bukan kedua – duanya.
Berdasarkan prinsip tersebut maka Porter Menyatakan ada tiga Strategi
Generik yaitu: Differentiation, Overall Cost Leadership dan Fokus.
Menurut Porter strategi perusahaan untuk bersaing dalam suatu industri
dapat berbeda – beda dan dalam berbagai dimensi, Porter mengemukakan
tiga belas dimensi yang biasanya digunakan oleh perusahaan dalam
bersaing, yaitu: Spesialisasi, Identifikasi Merk, Dorongan Versus
Tarikan, Seleksi Saluran, Mutu Produk, Kepeloporan Teknologis, Integrasi
Vertikal, Posisi Biaya, Layanan, Kebijakan Harga, Leverage, Hubungan
dengan Perusahaan Induk, Hubungan dengan Pemerintah.
Analisis teori Michael porter pada PT Unilever:
- Ancaman dari Peserta Bisnis Baru
Procter & Gamble Indonesia (P&G) adalah pendatang baru di
industri Consumer Goods di tanah air. Produk-produk P&G antara lain
memiliki empat merek: Pantene, Rejoice Pro V, Head & Shoulders serta
Ascends, yang dicanangkan buat merebut pasar Asia. Di perawatan wajah,
ada Oil of Olay (dulunya Oil of Ulan). Di pembalut wanita, ada Whisper.
Untuk perawatan bayi, ada Pampers. Sabun mandi: Camay, Zest. Obat-obatan
bebas diterobosnya dengan Vicks Formula 44, Vicks Inhaler dan Vicks
Vaporub. Pasar permen pun dijajakinya dengan Vicks (rasa mint dan rasa
jeruk).
Manajemen Strategi Perusahaan :
Dalam menghadapi para pendatang baru, unilever terus memperbarui dan
memperkenalkan produk-produk baru dengan tetap mempertahankan kemasan,
bahan baku, dan kualitas yang baik.Selalu mengikuti perkembangan trend
di masyarakat, dan memenuhi kebutuhan mereka.
- Kekuatan Tawar Menawar Suplier
Salah satu pemasok dari produk unilever yaitu produk kecap bango
adalah di daerah pedesaan Jawa, unilever mengajak kelompok tani kedelai
hitam menjadi pemasok Kecap Bango.Pembudidayaan dan pengolahan ikan air
tawar untuk dijadikan bahan baku penyedap rasa Royco. Bahan baku
diperoleh dari jenis ikan yang sangat umum di Indonesia, namun
pengolahannya perlu penanganan khusus agar hasilnya sesuai dengan yang
ditetapkan.
Manajemen Strategi Perusahaan :
Melalui program manajemen kualitas pemasok (Supplier Quality
Management Programme -SQPM) unilever mendorong para pemasok untuk
menerapkan standar tertinggi dalam berbisnis. SQPM mencakup seluruh
pemasok unilever termasuk pemasok lemasan, bahan baku hingga bahan
parfum. Maksud program ini tidak hanya pada peningkatan hubungan bisnis,
tapi juga mencapai tingkat pertumbuhan yang lebih baik.
- Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Pangsa pasar Produk-produk unilever telah mencakup hampir seluruh
lapisan masyarakat, yang muda maupun yang tua dan produk-produk unilever
sudah dipercaya oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Produk-produk Unilever yang paling banyak disukai konsumen antara
lain Sari Wangi (kategori teh celup), Blue Band (kategori margarine),
Buavita (kategori minuman sari buah) siap minum, Pond’s (kategori
pelembab wajah), Lifebuoy (kategori sabum mandi padat), Vaseline
(kategori hand & body lotion), Rexona (kategori deodorant), Clear
(kategori shampoo), Pedsodent (kategori pasta gigi), Sunlight (kategfori
sabum cuci piring) dan Molto (kategori pewangi dan pelembab pakaian).
Manajemen strategi perusahaan :
- Secara proaktif mendengarkan kebutuhan konsumen
- Menanggapi dengan serius setiap persoalan pelanggan, pembeli, dan masyarakat
- Selalu aktif mencari masukan, usulan, dan komentar para stakeholder,
terutama dari masyarakat agar dapat menciptakan kontribusi
perusahaan lebih efektif, efisien, dan tepat sasaran.
- Ancaman dari Produk Pengganti
Produk-produk pengganti terhadap produk PT Unilever yaitu
produk-produk yang masih terbuat dari bahan-bahan alami. Seperti shampo
nature, perawatan kulit dari buah-buahan atau bahan alami lainnya yang
dibuat sendiri, minuman-minuman jamu seperti tolak angin, kuku bima.
Manajemen strategi perusahaan :
Unilever harus meyakinkan konsumen bahwa bahan-bahan yang digunakan
untuk membuat produk aman untuk dikonsumsi dan tidak membahayakan
konsumen. Dan selalu memproduksi dan terus meningkatkan dalam aspek
pemasaran agar produk-produk unilever selalu tersedia di segala penjuru
daerah.
- Ancaman dari Para Pesaing
Pesaing utama unilever adalah Prector & Gamble dan Kraft Foods
memiliki penjualan di kira-kira 140-150 negara yang berbeda pada tahun
2003 dan Nestle, termasuk saingan utama unilever, memiliki penetrasi
pasar di hampir setiap negara di dunia. Pesaing-pesaing lainnya: PT
Wings, PT Kao, PT Mandom, PT Johnson & Jhonson.
Manajemen strategi perusahaan :
Unilever harus mampu memperluas operasinya ke 50 atau lebih
negara-negara baru dan memusatkan kampanye iklan pada preteransi
konsumen, bisa secara signifikan meningkatkan pangsa pasar dalam ekonomi
global.
Unilever mempunyai kemampuan untuk mengantisipasi trend dan kebutuhan konsumen dan kemudian memenuhi kebutuhan mereka.
Berikut adalah analisis teori Porter pada PT Coca – Cola Bottling Indonesia.
Aspek Pembeli
Pembeli ( Konsumen ) dari produk Coca – Cola mencakup segala usia
dari anak kecil, remaja, dan orang dewasa. Yang hampir di konsumsi oleh
segala usia dan Produk Coca Cola dapat dinikmati di seluruh dunia.
Manajemen Strategi Perusahaan :
- Pelayanan yang Baik supaya para Pembeli tidak berpaling pada produk yang lain
- Produk yang berkualitas dengan Harga yang Rendah dan dapat dijangkau oleh semua kalangan
- Promosi
- Pemberian Hadiah / Mengadakan Kompetisi.
- Aspek Pemasok
Setiap proses produksi sebuah perusahaan memerlukan sebuah input yang
berupa bahan baku, tenaga kerja yang dipasok oleh para Suppliers. oleh
karena itu para perusahaan harus mempunyai relasi yang baik pada para
suppliers supaya bahan baku dapat tercukupi tepat waktu dan sistem
pembayaran yang lebih fleksibel.
Manajemen Strategi Perusahaan:
- Perusahaan harus mempunyai hubungan yang baik pada para relasi
- Perusahaan harus tepat waktu dalam waktu pembayran kepada para suppliers
- Subsitusi
- barang subsitusi dari Produk Coca Cola adalah
- Aqua
- Es Tee
- Teh Botol Sosro
- Mizone
- Ultra Milk
- Dan Lain – Lain
Manajemen Strategi
- Perusahaan harus Meyakinkan kepada pelanggan bahwa produk Coca – Cola tetap minuman bersoda no 1 di dunia, dan
- Perusahaan mempertahankan kualitas produk supaya para pelanggan tidak berpaling ke produk yang lain
Pendatang Baru ( New Entry )
Pendatang baru pada minuman Coca – Cola adalah seperti Mizone, Pocari Sweet, dan lain sebagainya,
Manajemen Startegi :
Maka sebaiknya suatau perusahaan harus menerapkan strategi Portee yaitu, Diferensiasi
- Harga Yang murah dari produk pendatang baru tersebut.
- Loyalitas Perusahaan Kepada para konsumen
- Kompetitor
kompetitor dari produk Coca – Cola adalah
- 7up
- Mirinda
- Pepsi
- Dan Lin – lain.
Manajemen Strategi:
- Harga Yang terjangkau
- Kualitas yang lebih baik lagi
- Inovasi Produk
- Fokus pada satu produk yaitu minuman bersoda No 1 di Dunia.
Sumber :
Wikipedia.com ,
http://zetzu.blogspot.com/2010/10/teori-porter.html